Harapan Seorang Hamba
Saat ‘ku bersuka-cita, aku gembira
Di kala ‘ku berhasil, aku angkuh
Waktu usiaku belia, aku berjaya
Ketika ‘ku berilmu, aku dongakkan kepala
Karena aku kuat dan berani, dada aku busungkan
Di tempat yang ramai, kesemarakan yang ‘ku harapkan
Mengapa hanya saat aku bersedih, Engkaulah yang ‘ku ingat
Kusembah Engkau hanya saat ‘ku mengalami kegagalan
Setiap hari ‘ku berzikir kala usia sudah mulai senja
Baru ‘ku sadari, ilmuku hanya secuil, karena Engkau Maha Mengetahui
Kekuatan manusia bagaikan nol-nol yang tak ada artinya di haribaan Ke-Maha Perkasaan-Mu
Lenyap… hilang…
Sunyi… senyap…
Hanya di kesendirian, di keheningan malam, ‘ku bersujud ke hadhirat-Mu
Namun itu ‘ku lakukan tanpa suatu keikhlasan
Seakan-akan ‘ku perintahkan pada-Mu ‘tuk kabulkan semua permintaanku
Sungguh naif diri ini
Masihkah pantas diri ini mengaku sebagai Mukmin ?
Tersemat identitas Muslim di diri ini
Tapi itu hanyalah simbol-simbol belaka
Sedangkan nilai-nilainya yang substansial aku tinggalkan
Aku lebih sering meminta
Tapi, selalu lalai akan perintah-Mu
Kalimah-Mu hanya sekedar ‘ku jahar kan
Tapi, tak selalu aku sir kan di hati dan perbuatanku
Kalam-Mu hanya aku dengungkan, menjadi pemanis di bibir
Menjadi pajangan di dalam rumah
Namun jarang sekali terlintas dalam pikiranku untuk mengamalkannya
Apalagi untuk menyelami samudera ilmu yang dalam nan luas padanya
Semoga masih terbuka pintu langit pengampunan-Mu
Semoga masih terhampar luas ruang dan waktu ‘tuk menebus kelalaian itu
Tuhan, kuharap cahaya terang dari Rahman dan Rahim-Mu
‘Tuk menuntun jalanku yang tertatih-tatih menuju Shirat al-mustaqim
Demi menyongsong Husnul Khatimah hidup ini
Tapi Tuhan, kuharap Kau mengerti
Ini sebenarnya bukanlah perintahku kepada-Mu
Tapi, hanyalah sekedar pengharapan
Untuk tidak mengatakan ini sebagai do’a ataupun permintaan
Lagi-lagi aku hanya bisa mengharap dan mengharap
Karena hanya Engkau lah kini tempat diri ini mengharap
Setelah sebelum-sebelumnya hamba mungkin selalu mengharap
Bukan pada-Mu
Tapi, pada selain-Mu
Hamba ini mungkin di mata-Mu adalah orang yang jahil
Ataupun lebih tepat dikatakan zalim
Karena belum lagi kewajibanku sebagai hamba-Mu dilaksanakan
Hamba ini sudah meminta-minta hak hamba sebagai makhluk kepada-Mu
Ibadah lebih sering hamba lakukan dengan keterpaksaan
Karena hamba selama ini menganggapnya sebagai kewajiban
Hingga terkesan sangat mengekang
Yang sebenarnya ibadah itu adalah kebutuhan hamba sebagai makhluk
Yang apabila tak dilaksanakan
Maka seakan-akan ada sisi kehidupan yang kurang
Engkau tak ‘kan pernah merugi sekalipun, jika hamba setiap hari tak beribadah
Ya Tuhanku, hamba ini jahil dan zalim
Ibadah lebih sering hamba lakukan dengan perhitungan untung-rugi
Beribadah hanya karena ingin masuk syurga
Beribadah dengan harapan agar terhindar dari api neraka
Sungguh naif sekali diri ini
Sekali lagi Tuhan
Hamba hanya berharap kasih dan sayang-Mu
Hanya mengharapkan keridhaan-Mu
Atas segala ibadah yang hamba lakukan
Lagi-lagi,
Selalu, selalu mengharap...
No comments:
Post a Comment